HAMA
TANAMAN
Parasit Dan Predator Tanaman Padi
Parasit Dan Predator Tanaman Padi
Di
Susun
O
l
e
h
Nama
: ` Npm :
Sriharyanto 1113010029
Triono Irawan 1113010078
Muhamad Abidin 1113010007
Sriharyanto 1113010029
Triono Irawan 1113010078
Muhamad Abidin 1113010007
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2013
PENDAHULUAN
Padi termasuk genus Oryza L yang
meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub
tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan
Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L
berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii
Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat. Padi yang ada
sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania.
Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan
sistim ladang, akhirnya orang berusaha
memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya
kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah
Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.
Padi ( Oryza
sativa l.) tumbuh baik di daerah
tropis maupun subtropis. Untuk padi sawah, ketersediaan air yang mampu
menggenangi lahan tempat penanaman sangat penting. Oleh karena air menggenang
terus menerus maka tanah sawah harus memiiki ke mampuan menahan air yang
tinggi, seperti tanah lempung. Untuk kebutuhan air tersebut, di perlukan sumber
mata air yang besar, ke mudian di tampung dalam bentuk waduk (danau).dari waduk
inilah sewaktu waktu air dapat di alirkan selama priode pertumbuhan padi sawah.
Pertumbuhan padi sawah sangat tergantung pada air hujan
untuk ini, yang terpenting bukan hanya air hujan yang mencukupi, tapi juga
distribusi air hujan itu sendiri.ketergantungan sumber air pada curah hujan
menyebabkan padi sawah di tanam pada musim hujan. Panjang pendeknya musim hujan
sangat di menentukan keberhasilan panen padi sawah oleh karena tergantung hanya
pada musim hujan maka hasi padi tidak sangat stabil (2-4 ton/ha). Selain
jumblah hujan dan distribusinya umur padi sawah juga sangat menetukan kualitas hasil panen. Yaitu makin pendek umur
padi makin baik kualitasnya. Padi sawah yang berumur 90-135 hari sangat cocok
di tanam di indonesia karena musim hujannya sangat pendek 94-5 bln).
ISI
PARASIT DAN PREDATOR
TANAMAN PADI
A. Parasit
1. Trichogramma sp.
Klasifikasi Trichogramma sp:
Kingdom
: Animalia
Phillum
: Arthopoda
Kelas
: Insekta
Ordo
: Hymenoptera
Subordo
: Clistrogastra
Family
: Trichogrammatidae
Genus
: Trichogramma
Spesies
: Trichogramma sp
a. Morfologi
Parasitoid telur Trichogramma
japonicum memiliki panjang tubuh 0,75 mm dengan tubuh berwarna hitam dan
mata merah yang khas. Tarsusun dengan tiga ruas. Sayap depan sangat lebar
dengan rambut-rambut yang membentuk garis. Sayap belakang sempit dan berambut.
Biasanya dipelihara pada suhu 30o C dan kelembapan 80% tubuh
berwarna cokelat kehitaman, rambut-rambut pada sayap depan panjang, ovipositor
keluar di ujung abdomen. Imago jantan mempunyai antenna dengan 30-40 rambut,
tiap rambut panjangnya 3 kali lebar antenna. Ovipositor pada betina hampir satu
setengah kali lebih panjang dari pada tibia belakang yang memungkinkan betina
untuk meletakkan telur ke dalam telur yang tertutup bulu. Ukuran telur sekitar
0,31mm. rasio jenis kelamin dewasa jantan dan betina adalah 1:2,3. Parasitoid
ini merupakan parasitoid yang hidup berkelompok.
b. Daur Hidup
Larva Trichogramma terdiri
dari tiga instar. Setelah mencapai instar 3 (3-4 hari setelah telur
terparasit), telur penggerek batang padi berubah warnanya menjadi gelap atau
hitam. Larva kemudian berkembang menjadi pupa. Setelah 4-5 hari, pupa berubah
menjadi imago, dan keluar dari telur inang dengan membuat lubang bulat pada
kulit telur. Daur hidup sejak telur diletakkan hingga imago muncul sekitar 8-10
hari. Perkembangbiakan dengan perkawinan atau parthenogenesis Parasitoid betina
yang kawin menghasilkan keturunan betina dan jantan.
Pada saat pemarasitan, parasitoid Trichogramma
sp betina akan menguji telur dengan memukulnya menggunakan antenna,
menggerek masuk ke dalam telur inang dengan ovipositornya dan meletakkan satu
atau lebih telur tergantung ukuran telur inang. Pada saat Trichogramma sp betina menemukan inangnya, biasanya akan
tinggal dekat atau menetap pada inangnya untuk periode yang panjang selama
terjadinya pemarasitan.
Populasi parasitoid dipengaruhi oleh
keberadaan inang dan kondisi lingkungan. Populasi inang yang rendah menyebabkan
parasitoid tidak berkembang, parasitoid dewasa aktif pada siang hari dan
terbang menuju ke arah sumber cahaya. Tingkat pemarasitan di lapangan berkisar
antara 40%.
c.
Dampak
Terhadap Hama
Betina
dewasa bertelur di dalam telurhama penggerek batang padi. Telur Parasitoid
berubah menjadi hitam setelah 4 hari gagal menetas. Setelah 8-10 hari melakukan
parasitasi satu atau lebih imago parasit akan muncul dari telur hama penggerek
batang.
d.
Pemanfaatan Trichogramma sp.
Trichogramma
sp. digunakan sebagai parasit telur penggerek batang padi
dan penggerek batang tebu. Hal ini sangat efektif dilakukan karena hama
penggerek batang terletak didalam batang tanaman, selain itu dengan menggunakan
musuh alami ini produk pertanian tidak tercemari oleh residu-residu pestisida.
B. Predator
1.
Belalang sembah)
Klasifikasi
Belalang sembah (Mantis religiosa) :
Kingdom :
Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Mantidae
Genus : Mantis
Spesies : Mantis
religiosa
a. Daur hidup
Metamorfosis Belalang sembah (Mantis
religiosa) mengalami metamorfosis tidak sempurna. Proses ini selesai dalam
tiga langkah: telur, nimfa dan dewasa. Wanita berbaring beberapa kasus telur
(oothecae) beberapa hari setelah kawin. Betina akan menggantung terbalik dari
cabang, menghasilkan busa putih dan membentuk kantung telur dari busa itu. Dia
akan bertelur dan busa akan mengeras membentuk perisai pelindung di sekitar
telur. Setiap kasus berisi hingga 200 telur. Telur ini akan menetas empat
sampai enam minggu kemudian dan mantids kecil akan mulai meranggas, atau gudang
exoskeleton pertama mereka.
Betina tidak akan menempel sekitar
untuk memenuhi atau membesarkan anak-anaknya. Dia bahkan tidak akan hidup lebih
lama lagi. Para mantids tumbuh, atau nimfa, terlihat seperti rekan-rekan mereka
dewasa, tetapi lebih kecil. Para mantids menjadi lebih besar dengan pertumbuhan
berulang dan molting dari exoskeleton untuk memungkinkan pengembangan lebih
lanjut. Setiap tahap yang disebut "instar." Ketika mantid telah
mengembangkan sayap, instar telah selesa.
b. Ciri Khas
Belalang Sembah
Kedua tangannya yang selalu tertangkup di depan
dadanya, seolah-olah jurus ancang-ancang perlawanan atau perburuan mangsa. Itulah mungkin sebabnya, mengapa dinamakan
belalang sembah. Ciri khas yang lain adalah kaki depannya besar dan berduri
tajam. Duri-duri tajam ini adalah alat untuk menangkap dan mencengkeram
mangsanya agar tidak mudah lepas.
Salah satu ciri lain dari belalang
sembah ini adalah ketika musim kawin, belalang betina akan memakan belalang
jantan. Hal ini menurut para ilmuwan biologi adalah sifat agresif yang
dilancarkan oleh belalang sembah betina yang menguntungkan bagi kelangsungan
pembiakan telurnya.
Panjangnya berkisar antara 80-90 mm
(hidup di dataran cina dan Jepang), 1-5 cm Indonesia) dan terpanjang adalah 17
cm. Belalang sembah terpanjang diketahui hidup di benua Afrika.
c. Cara
Reproduksi
Belalang sembah dibiakan lewat telur. Dalam
sekali reproduksi, belalang sembah betina mampu menghasilkan 300 telur yang
dikemas dalam kantung busa. Istilah kantung telur itu ootecha, kantung busa yang mengeras.
Telur-telur itu akan menetas dalam
jangka waktu lima bulan. Sejak menetas sebelum keluar sebagai nimfa, mereka
masih memerlukan waktu sekitar lima minggu. Nimfa-nimfa itu akan keluar seperti
belalang dewasa tetapi berukuran kecil. Mereka bisa berganti kulit sampai
sepuluh kali sesuai dengan usia mereka. Ganti kulit ini dimaksudkan untuk
menjaga dirinya dari hewan pemangsa yang lain.
d. Penyamaran
yang Sempurna
Menjelang dewasa, belalang sembah
akan berubah menyerupai bunga atau pohon di dekatnya dan bersembunyi di tempat
terbuka. Setelah dewasa, belalang sembah akan menjadi belalang sembah berwarna
hijau seperti yang sering kita temui di dedaunan.
e. Manfaat
Belalang Sembah
Belalang
sembah adalah teman petani padi. Mereka biasa memangsa hama tanaman padi seperti anjing tanah, wereng,
belalang daun, kepik, walang sangit dan serangga-serangga lainnya. dan
menjadi salah satu alternatif alami dalam memberantas hama padi.
KESIMPULAN
Dari hasil makalah di atas kami
dapat menyimpulkan bahwa parasitoid dan predator hama padi sangatlah penting
dalam menekan populasi hama padi . Hal ini sangat efektif dilakukan
karena hama menghilangkan hasil produksi, selain itu dengan menggunakan musuh alami
ini produk pertanian tidak tercemari oleh residu-residu pestisida.
DAFTAR PUSTAKA
Djafaruddin, 2000.Dasar-Dasar
Pengendalian Penyakit Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta
Fachruddin, L., 2000. Budidaya
Kacang-Kacangan. Kanisius, Yogyakarta
Jumar. 2000. Entomologi
Pertanian. Rineka cipta, Jakarta
Kartasapoetra, 2002.Hama
Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara, Jakarta