Jumat, 08 November 2013




HAMA TANAMAN
Parasit Dan Predator Tanaman Padi
Di Susun
O
l
e
h
Nama :                 `                                                        Npm :
Sriharyanto                                                                             1113010029
Triono Irawan                                                                1113010078
Muhamad Abidin                                                           1113010007


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2013

PENDAHULUAN
Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim  ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.
Padi ( Oryza sativa l.) tumbuh baik di daerah tropis maupun subtropis. Untuk padi sawah, ketersediaan air yang mampu menggenangi lahan tempat penanaman sangat penting. Oleh karena air menggenang terus menerus maka tanah sawah harus memiiki ke mampuan menahan air yang tinggi, seperti tanah lempung. Untuk kebutuhan air tersebut, di perlukan sumber mata air yang besar, ke mudian di tampung dalam bentuk waduk (danau).dari waduk inilah sewaktu waktu air dapat di alirkan selama priode pertumbuhan padi sawah.
Pertumbuhan padi sawah sangat tergantung pada air hujan untuk ini, yang terpenting bukan hanya air hujan yang mencukupi, tapi juga distribusi air hujan itu sendiri.ketergantungan sumber air pada curah hujan menyebabkan padi sawah di tanam pada musim hujan. Panjang pendeknya musim hujan sangat di menentukan keberhasilan panen padi sawah oleh karena tergantung hanya pada musim hujan maka hasi padi tidak sangat stabil (2-4 ton/ha). Selain jumblah hujan dan distribusinya umur padi sawah juga sangat menetukan  kualitas hasil panen. Yaitu makin pendek umur padi makin baik kualitasnya. Padi sawah yang berumur 90-135 hari sangat cocok di tanam di indonesia karena musim hujannya sangat pendek 94-5 bln).



ISI
PARASIT DAN PREDATOR TANAMAN PADI
A.    Parasit
1.      Trichogramma sp.
Klasifikasi Trichogramma sp:
Kingdom          : Animalia
Phillum             : Arthopoda
Kelas                 : Insekta
Ordo                 : Hymenoptera
Subordo            : Clistrogastra
Family               : Trichogrammatidae
Genus               : Trichogramma
Spesies              : Trichogramma sp

a.      Morfologi
Parasitoid telur Trichogramma japonicum memiliki panjang tubuh 0,75 mm dengan tubuh berwarna hitam dan mata merah yang khas. Tarsusun dengan tiga ruas. Sayap depan sangat lebar dengan rambut-rambut yang membentuk garis. Sayap belakang sempit dan berambut. Biasanya dipelihara pada suhu 30o C dan kelembapan 80% tubuh berwarna cokelat kehitaman, rambut-rambut pada sayap depan panjang, ovipositor keluar di ujung abdomen. Imago jantan mempunyai antenna dengan 30-40 rambut, tiap rambut panjangnya 3 kali lebar antenna. Ovipositor pada betina hampir satu setengah kali lebih panjang dari pada tibia belakang yang memungkinkan betina untuk meletakkan telur ke dalam telur yang tertutup bulu. Ukuran telur sekitar 0,31mm. rasio jenis kelamin dewasa jantan dan betina adalah 1:2,3. Parasitoid ini merupakan parasitoid yang hidup berkelompok.







b.      Daur Hidup
Larva Trichogramma terdiri dari tiga instar. Setelah mencapai instar 3 (3-4 hari setelah telur terparasit), telur penggerek batang padi berubah warnanya menjadi gelap atau hitam. Larva kemudian berkembang menjadi pupa. Setelah 4-5 hari, pupa berubah menjadi imago, dan keluar dari telur inang dengan membuat lubang bulat pada kulit telur. Daur hidup sejak telur diletakkan hingga imago muncul sekitar 8-10 hari. Perkembangbiakan dengan perkawinan atau parthenogenesis Parasitoid betina yang kawin menghasilkan keturunan betina dan jantan.
Pada saat pemarasitan, parasitoid Trichogramma sp betina akan menguji telur dengan memukulnya menggunakan antenna, menggerek masuk ke dalam telur inang dengan ovipositornya dan meletakkan satu atau lebih telur tergantung ukuran telur inang. Pada saat Trichogramma sp  betina menemukan inangnya, biasanya akan tinggal dekat atau menetap pada inangnya untuk periode yang panjang selama terjadinya pemarasitan.
Populasi parasitoid dipengaruhi oleh keberadaan inang dan kondisi lingkungan. Populasi inang yang rendah menyebabkan parasitoid tidak berkembang, parasitoid dewasa aktif pada siang hari dan terbang menuju ke arah sumber cahaya. Tingkat pemarasitan di lapangan berkisar antara 40%.
c.       Dampak Terhadap Hama
Betina dewasa bertelur di dalam telurhama penggerek batang padi. Telur Parasitoid berubah menjadi hitam setelah 4 hari gagal menetas. Setelah 8-10 hari melakukan parasitasi satu atau lebih imago parasit akan muncul dari telur hama penggerek batang.
d.       Pemanfaatan Trichogramma sp.
Trichogramma sp. digunakan sebagai parasit telur penggerek batang padi dan penggerek batang tebu. Hal ini sangat efektif  dilakukan karena hama penggerek batang terletak didalam batang tanaman, selain itu dengan menggunakan musuh alami ini produk pertanian tidak tercemari oleh residu-residu pestisida.





B.     Predator
1.      Belalang sembah)
Klasifikasi Belalang sembah  (Mantis religiosa) :
Kingdom         :     Animalia
Filum               :     Arthropoda
Kelas               :     Insecta
Ordo                :     Orthoptera
Famili              :     Mantidae
Genus              :     Mantis
Spesies            :     Mantis religiosa

a.      Daur hidup
Metamorfosis Belalang sembah  (Mantis religiosa) mengalami metamorfosis tidak sempurna. Proses ini selesai dalam tiga langkah: telur, nimfa dan dewasa. Wanita berbaring beberapa kasus telur (oothecae) beberapa hari setelah kawin. Betina akan menggantung terbalik dari cabang, menghasilkan busa putih dan membentuk kantung telur dari busa itu. Dia akan bertelur dan busa akan mengeras membentuk perisai pelindung di sekitar telur. Setiap kasus berisi hingga 200 telur. Telur ini akan menetas empat sampai enam minggu kemudian dan mantids kecil akan mulai meranggas, atau gudang exoskeleton pertama mereka.
Betina tidak akan menempel sekitar untuk memenuhi atau membesarkan anak-anaknya. Dia bahkan tidak akan hidup lebih lama lagi. Para mantids tumbuh, atau nimfa, terlihat seperti rekan-rekan mereka dewasa, tetapi lebih kecil. Para mantids menjadi lebih besar dengan pertumbuhan berulang dan molting dari exoskeleton untuk memungkinkan pengembangan lebih lanjut. Setiap tahap yang disebut "instar." Ketika mantid telah mengembangkan sayap, instar telah selesa.

b.      Ciri Khas Belalang Sembah
            Kedua tangannya yang selalu tertangkup di depan dadanya, seolah-olah jurus ancang-ancang perlawanan atau perburuan mangsa. Itulah mungkin sebabnya, mengapa dinamakan belalang sembah. Ciri khas yang lain adalah kaki depannya besar dan berduri tajam. Duri-duri tajam ini adalah alat untuk menangkap dan mencengkeram mangsanya agar tidak mudah lepas.
            Salah satu ciri lain dari belalang sembah ini adalah ketika musim kawin, belalang betina akan memakan belalang jantan. Hal ini menurut para ilmuwan biologi adalah sifat agresif yang dilancarkan oleh belalang sembah betina yang menguntungkan bagi kelangsungan pembiakan telurnya.
            Panjangnya berkisar antara 80-90 mm (hidup di dataran cina dan Jepang), 1-5 cm Indonesia) dan terpanjang adalah 17 cm. Belalang sembah terpanjang diketahui hidup di benua Afrika.
c.       Cara Reproduksi
            Belalang sembah dibiakan lewat telur. Dalam sekali reproduksi, belalang sembah betina mampu menghasilkan 300 telur yang dikemas dalam kantung busa. Istilah kantung telur itu ootecha, kantung busa yang mengeras.
            Telur-telur itu akan menetas dalam jangka waktu lima bulan. Sejak menetas sebelum keluar sebagai nimfa, mereka masih memerlukan waktu sekitar lima minggu. Nimfa-nimfa itu akan keluar seperti belalang dewasa tetapi berukuran kecil. Mereka bisa berganti kulit sampai sepuluh kali sesuai dengan usia mereka. Ganti kulit ini dimaksudkan untuk menjaga dirinya dari hewan pemangsa yang lain.
d.      Penyamaran yang Sempurna
            Menjelang dewasa, belalang sembah akan berubah menyerupai bunga atau pohon di dekatnya dan bersembunyi di tempat terbuka. Setelah dewasa, belalang sembah akan menjadi belalang sembah berwarna hijau seperti yang sering kita temui di dedaunan.
e.       Manfaat Belalang Sembah
            Belalang sembah adalah teman petani padi. Mereka biasa memangsa hama tanaman padi seperti anjing tanah, wereng, belalang daun, kepik, walang sangit dan serangga-serangga lainnya.  dan menjadi salah satu alternatif alami dalam memberantas hama padi.


KESIMPULAN
Dari hasil makalah di atas kami dapat menyimpulkan bahwa parasitoid dan predator hama padi sangatlah penting dalam menekan populasi hama padi . Hal ini sangat efektif  dilakukan karena hama menghilangkan hasil produksi, selain itu dengan menggunakan musuh alami ini produk pertanian tidak tercemari oleh residu-residu pestisida.
DAFTAR PUSTAKA
Djafaruddin, 2000.Dasar-Dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta
Fachruddin, L., 2000. Budidaya Kacang-Kacangan. Kanisius, Yogyakarta
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka cipta, Jakarta
Kartasapoetra, 2002.Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara, Jakarta